Dinamikabengkulu.com_Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam, salah satunya dari makanan khas. Setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner masing-masing yang menjadikan kekhasan daerah tersebut. Daerah di Indonesia, terdapat makanan khas yang bisa dikatakan ekstrem bagi orang yang baru datang ke daerah tersebut. Senin, (25/4/22).
Olahan bahan makanan yang tentunya sudah disesuaikan dengan kepercayaan budaya dan daerah setempat. Faktor lainnya juga mulai dari agama hingga kepercayaan nenek moyang.
Mungkin di daerah lain menganggap mengkonsumsi makanan yang ekstrem tersebut menjijikkan dan bisa menumbuhkan penyakit, tetapi masyarakat lokal daerah setempat menyakini makanan yang di konsumsinya dikatakan sedap dan penuh dengan manfaat.
Berikut adalah makanan ekstrem yang menjadi kuliner daerah di Indonesia.
1. Paniki
Paniki adalah makanan yang berasal dari Sulawesi Utara yang terbuat dari daging kelelawar. Sebelum diolah menjadi masakan biasanya, kelelawar terlebih dahulu dibakar untuk menghilangkan bulu-bulu halus yang ada dikulitnya.
Kelelawar yang dimasak untuk paniki, biasanya adalah kelelawar pemakan buah. Kelelawar pemakan buah memiliki bentuk tubuh yang sedikit lebih besar dari kelelawar pada umumnya.
Paniki bisanya dimasak menggunakan santan dan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, serai dan lainnya.
2. Didih
Didih adalah makanan yang terbuat dari darah ayam atau bisa juga darah kambing dan sapi yang diolah dengan cara dikukus. Bumbu yang digunakan untuk menambahkan rasa sedap yakni dengan hanya menaburkan garam.
3. Sabeta
Sabeta merupakan kuliner yang banyak ditemui di daerah Maluku dan Papua. Sabeta terbuat dari ulat yang berada dipohon sagu.
Sabeta bisa diolah menjadi kuliner yang sedap dengan berbagai macan cara contohnya, diolah menjadi sate, digoreng, atau jika di Papua sabeta sering dimakan mentah-mentah.
4. Botok Tawon
Batok Tawon bisa ditemukan di daerah Banyuwangi. Batok tawon adalah makanan yang terbuat dari sarang lebah.
Sarang lebah dipotong menjadi bagian yang kecil, kemudian di bungkus dengan daun. Daun yang digunakan biasanya daun pisang, kemudian diberikan bumbu batok dengan tambahan potongan cabai.
5. Puthul
Puthul merupakan serangga berjenis kumbang yang menempel di daun-daun pada musim hujan.
Di daerah Yogyakarta, kumbang ini dijadikan sebagai makanan. Hal ini dikarenakan, Larva puthul dianggap sebagai hama sehingga bisa berpotensi merusak pertanian warga setempat.
Puthul biasanya dimasak menjadi bacem, sebelum diolah puthul di bersihkan terlebih dahulu menggunakan air dan dihilangkan sayapnya. Karena, sayap puthul cenderug keras.