Dinamikabengkulu.com_Meski perang masih bergejolak di Ukraina, Indonesia terang-terangan sudah menunjukkan niat untuk membeli minyak dari Rusia.
Dikutip dari Reuters, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dalam rapat dengan DPR RI, mengatakan “Pertamina melihat kesempatan untuk membeli (minyak) dari Rusia dengan harga yang bagus, di tengah ketegangan Rusia dan Ukraina saat ini,” katanya.
Pemimpin perusahaan BUMN Indonesia itu menyebut jika NKRI dan Rusia tidak memiliki masalah secara politik.
“Secara politik tidak ada masalah selama perusahaan itu tidak terkena sanksi. Kita juga sudah membicarakan pengaturan pembayaran, yang mungkin melalui India,” katanya.
Bak gayung bersambut, meski tengah berperang dengan Ukraina, Rusia kini rupanya pasang target tinggi dalam kerjasama perdagangan dengan Indonesia.
Hal ini seperti dikutip dari akun Twitter Resmi Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia @RusmbJakarta yang mengunggah sebuah cuitan pada 25 April 2022.
“Duta Besar Rusia Lyudmila #Vorobieva untuk @kompascom: Rusia yakin dapat mencapai target perdagangan bilateral senilai $5 miliar dengan Indonesia karena tren positif dalam kerja sama ekonomi kedua negara,” tulis akun Twitter @RusmbJakarta dalam unggahannya.
Sumber: ANTARA Reuters Asia Times Yonhap News Instagram @lembagakeris benarnews.org Twitter @RusEmbJakarta Defence Post
Sebelumnya, tak berselang lama dari kabar pembelian 42 unit Rafale Prancis dan 36 F-15 EX AS pada 10 Februari 2022 lalu, Rusia dilaporkan berniat kasih Su-35 gratis ke Indonesia.
Hal ini seperti dikutip dari artikel terbitan media asing Yonhap News Agency pada 12 Februari 2022 lalu. Lihat gambar di aplikasi hemat data hingga 80%. Pembuatan Sukhoi Su-35 Rusia yang sempat mau dibeli Indonesia Sputnik
“Pada hari yang sama, Departemen Keuangan AS menyetujui penjualan senjata senilai $13,9 miliar (sekitar 16,6 triliun won) ke Indonesia, termasuk 36 pesawat tempur F-15, mesin, dan peralatan komunikasi.
Sebagai tanggapan, para ahli pertahanan percaya bahwa jika Indonesia mengontrak untuk mengimpor F-15 lama alih-alih F-35, ini mungkin karena AS telah menawarkan insentif yang signifikan seperti transfer teknologi.
Dilaporkan bahwa Rusia juga mempertimbangkan rencana untuk memasok Indonesia dengan pesawat tempur Sukhoi Su-35 secara gratis, meskipun ada tentangan keras dari Amerika Serikat,” tulis yna.co.kr dalam artikelnya.
Mimpi besar Indonesia mempersenjatai TNI AU dengan jet tempur Su-35 Rusia sudah muncul sejak tahun 2017 lalu namun selalu dibayang-bayangi dengan sanksi CAATSA Amerika Serikat (AS).
Namun melalui pemimpin tertinggi TNI AU, Indonesia sudah mengumumkan pembatalan pembelian jet tempur Su-35 Rusia.
Pengumuman mengejutkan pembatalan pembelian jet tempur Su-35 Rusia ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pada Rabu, 22 Desember 2021 lalu.
“Sukhoi Su-35 (Rusia) dengan berat hati ya kita harus sudah meninggalkan perencanaan itu karena kan kembali lagi dari awal kita sebutkan bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran,” jelas Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo seperti dikutip dari Antara.
Tapi hal berbeda justru disampaikan Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, mengatakan masih ada kemungkinan kesepakatan Sukhoi akan terwujud.
Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, dengan santai menanggapi pengumumkan pembatalan pembelian jet tempur Su-35 tersebut.
“Saya tidak punya informasi baru tentang itu. Kami masih berharap kesepakatan Sukhoi akan tercapai, ”katanya seperti dikutip dari artikel terbitan Benarnews.org, 22 Desember 2021.
“Terserah pihak Indonesia untuk melanjutkannya,” lanjutnya.
Tak hanya itu, dikutip dari artikel terbitan The Defence Post tanggal 23 Desember 2021, seorang utusan Rusia disebut bersikeras perjanjian Su-35 Indonesia belum mati.
“Terlepas dari keputusan Indonesia untuk membatalkan kesepakatan, seorang utusan Rusia ke Jakarta bersikeras bahwa perjanjian akuisisi ‘tidak mati’,” tulis The Defence Post.
Terlebih, dikutip dari artikel terbitan Asia Times, 27 Desember 2021, Moskow ternyata belum terima kabar pembatalan Su-35 lewat saluran diplomatik Indonesia.
“Duta besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyova mengatakan Moskow belum menerima kabar pembatalan melalui saluran diplomatik, dia mengakui kesepakatan itu tidak mungkin dilanjutkan,” tulis Asia Times.
Tak cukup sampai disitu, hal senada rupanya masih disampaikan oleh Lyudmila Vorobieva soal nasib kontrak pembelian jet tempur Su-35 Rusia.
Hal ini seperti dikutip dari akun Instagram @lembagakeris yang memposting sebuah unggahan pada 10 Januari 2022 lalu.
“Wawancara ekslusif Tempo dengan Duta Besar Russia untuk Indonesia H.E Mrs. Lyudmila Vorobieva berkaitan dengan hubungan Russia dan Indonesia.
Dalam artikel disebut bahwa kontrak pesawat Sukhoi-SU35 saat ini masih berjalan.
Dubes Lyudmila juga menyatakan bahwa Russia siap membantu Indonesia dengan teknologi yang dimiliki apabila berkeinginan untuk mengembangkan nergi nuklir,” tulis akun @lembagakeris.
Nampaknya hal itu disampaikan Lyudmila Vorobieva, Dubes Rusia untuk Indonesia saat melakukan wawancara eksklusif dengan salah satu media nasional Indonesia.
“Wawancara ekslusif Ibu Duta Besar Lyudmila #Vorobieva kepada Tempo Magazine tentang hubungan ekonomi dan pertahanan Rusia-Indonesia serta situasi di perbatasan dengan Ukraina,” tulis akun Instagram resmi Kedutaan Besar Rusia @rusemb_indonesia pada 10 Januari 2022.
Dalam wawancara tersebut, Lyudmila Vorobieva, Dubes Rusia untuk Indonesia juga menyebut jika negaranya tak ingin berperang di Ukraina.
***