Dinamikabengkulu.com_Ibarat guntur menggelegar di siang bolong, itulah yang ditunjukkan Pasukan Marinir TNI Angkatan Laut di Papua.
Dalam sebuah video yang viral di jagat maya, Marinir kebanggaan NKRI itu memperlihatkan kebolehannya dalam bertempur.
Berbekal perintah Presiden Jokowi dalam memerangi teroris di tanah Papua, ‘Sang Rajawali’ itu bergerak demikian cepat ke sarang KKB di Sorong Timur, Papua Barat.
Dalam konsentrasi penyerangan itu, para marinir bergerak super cepat. Dari laut dan sungai, mereka kemudian meringsek maju hingga akhirnya tiba di sekitar sarang KKB.
Tatkala pasukan tersebut telah berada pada posisi siap menggempur, sniper marinir melezakkan timah panas dari jarak yang cukup jauh.
Tembakan sniper marinir itu tepat mengenai sasaran, sehingga salah satu sosok andalan KKB Sorong Timur tumbang seketika.
Dalam situasi yang demikian, para gerilyawan itu bak cacing kepanasan. Kelompok separatis tersebut terkaget-kaget lantaran diserang di jantung pertahanannya.
Mengingat terbatasnya peralatan perang, komplotan pengacau itu hanya bisa bertahan dengan kemampuan seadanya.
Sementara pada saat yang sama, pasukan marinir seakan tak memberi ampun. Semuanya bak sniper ulung, sehingga dengan mudah melumpuhkan satu per atu awak KKB.
Setiap peluru yang ditembak, tak satu pun yang meleset dari sasaran. Pada momen itulah awak KKB tak berkutik menghadapi kehebatan marinir.
Hal ini menjungkirbalikkan pernyataan KKB yang selama ini berkoar-koar menumpas TNI Polri di daerah itu.
Sepertinya menuai karma sendiri, itulah yang dialami KKB di wilayah tersebut.
Komplotan penjahat yang beranggotakan cukup banyak orang itu tumbang pada markas pertahanan yang selama ini dibangga-banggakan.
Dan, terungkap fakta bahwa aksi heroik pasukan marinir itu sejatinya didasarkan pada perintah Presiden Jokowi untuk menumpas KKB di Tanah Papua.
Perintah presiden sebagai panglima tertinggi itu, dilaksanakan secara konkrit oleh Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Pelaksanaan perintah itu selanjutnya dilakukan secara berjenjang, mulai dari Pangkogabwilhan (Panglima Komando gabungan wilayah pertahanan III).
Berikutnya dilaksanakan pula oleh Panglima Komando Operiasi (Pangkoops) TNI Wilayah Papua Barat, dengan membuat rencana operasi (RO) hingga perintah operasi (PO).
Bersama Komandan Pasmar III, Brigjen TNI Mar Sulistiyanto dan dari Batalion infantri 11 marinir, di bawah Letkol Mar Kiki Catur Pramono, akhirnya dilaksanakan operasi penumpasan KKB tersebut.
Dalam bingkai perintah itulah Marinir yang bertugas di Papua Barat mampu meruntuhkan kekuatan KKB di Sorong Timur.
Kekuatan yang selama ini diagung-agungkan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sebagai yang terhebat di Sorong Timur, ternyata hanya seujung kuku.
KKB Sorong Timur yang selama ini dicap sebagai jagoan Papua Merdeka, ternyata mudah ditaklukan dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Sejak saat itu, bendera merah putih berkibar lagi di sarang KKB. Fakta tersebut kini beredar viral di media sosial.
Bahkan tak sedikit nitizen yang memanjatkan doa agar para marinir dan TNI Polri umumnya di Papua diberi kekuatan dan perlindungan.
Untuk diketahui, berkibarnya bendera merah putih di sarang KKB terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Baru-baru ini, prajurit TNI juga menorehkan keberhasilan yang patut diacungi jempol.
Prajurit TNI Polri di Kabupaten Puncak Jaya itu, berhasil menduduki markas KKB yang selama ini dihuni oleh Lesmin Walker, anak buah Panglima Lekagak Telenggen.
Keberhasilan Prajurit TNI Polri itu setelah menembak mati Komandan Operasi KKB Kodap VIII Intan Jaya, Lesmin Walker.
Lesmin Walker juga diserang di markas pertahanannya di Wulomi. Ia diserang setelah sebelumnya melakukan tindak pidana menembak mati anggota Brimob Prada I Komang wiranata.
Bahkan dalam penyerangan tersebut, tak hanya markas Wulomi yang dikuasai TNI Polri, tetapi juga markas KKB yang ada di Tagalowa.
Dua markas KKB tersebut kini dikuasi TNI Polri, sehingga Panglima Lekagak Telenggen tersingkir dari tempat tersebut.
Sampai saat ini belum diketahui persis dimana Panglima Lekagak Telenggen bersembunyi.
Tak diketahui pula kenapa sampai saat ini Lekagak Telenggen tak lagi memperlihatkan batang hidungnya.
Tapi sejak pendudukan markas KKB oleh TNI Polri, kekuatan Lekagak Telenggen seakan hilang seketika.
Apalagi sejak pendudukan itu, aparat keamanan mengamankan sejumlah barang bukti, berupa senjata tajam juga helm anti peluru.
Selain itu, turut diamankan pula dokumen rahasia milik KKB. Dokumen berharga itu kini telah berada di tangan aparat penegak hukum.
Mungkin karena itu sehingga KKB dibawah pimpinan Lekagak Telenggen, tak lagi tunjuk kekuatan dan berkoar-koar menumpas TNI Polri.
Mungkin karena itu pula sehingga saat ini tak terdengar lagi celotehan KKB yang menyatakan siap perang melawan TNI Polri di lapangan terbuka.
Terlepas dari ada tidaknya celotehan itu, namun diharapkan agar TNI Polri selalu siaga di daerah bergolak tersebut.
TNI Polri juga diharapkan terus memancing KKB untuk keluar dari sarangnya sambil mempersempit ruang geraknya.
Andaikata ini terus dilakukan, maka harapan Presiden Jokowi akan Papua yang Damai, Papua yang aman akan segera terwujud adanya.
Sementara belum lama ini, Juru Bicara OPM, Sebby Sambom juga mengumumkan duka nasional bagi bangsa Papua.
Sebby Sambom mengumumkan bahwa salah satu pimpinan TPNPB, yakni Kornelis Aikinghan, telah meninggal dunia secara tidak wajar.
Kematian sosok berjasa bagi Papua merdeka itu disebut sebagai hal yang tidak wajar.
Sebab Kornelis Aikinggan menghembuskan nafas terakhir setelah mengonsumsi sebotol air kemasan mineral.
Hingga kini belum terungkap siapa yang membawa dan menyerahkan air kemasan tersebut kepada Kornelis.
Tapi kabar duka tentang meninggalkan Kornelis itu, pertama kali disampaikan Arnol Kocu, sosok kepercayaan Kornelis.