Rincian Harga Borongan Rumah Type 36 Per Meter. Dilengkapi Contoh RAB!

Dinamikabengkulu.com_Bagi kamu yang berencana membangun rumah impian dengan bujet terbatas, rumah type 36 adalah pilihan yang paling cocok untuk kamu.

Ukuran rumah ini tidak terlalu besar, tapi setidaknya cukup untuk sebuah keluarga kecil.

Saat hendak membangun rumah tipe ini, sebaiknya kamu mempertimbangkan untuk menggunakan sistem borongan.

Dengan menggunakan sistem tersebut, proses pembangunan rumahmu bisa jadi lebih cepat dan biaya pembangunannya pun bisa didiskusikan dengan pihak kontraktor.

Sungguh menarik, bukan?

Simak penjelasan dan rincian harga borongan rumah type 36, yuk!

Apa Itu Harga Borongan?

Harga borongan merupakan sistem pembangunan rumah yang menggunakan jasa pemborong atau kontraktor.

Melalui sistem ini, nanti akan dibuat kontrak yang mencantumkan hal-hal terkait proses pembangunan dan pembayarannya.

Kalau kamu menggunakan sistem borongan, kamu tidak perlu repot-repot mencari tukang dan material karena semuanya akan diurus oleh pihak kontraktor.

Selain itu, proses pembangunannya lebih cepat karena terikat kontrak dan biayanya juga relatif lebih murah.

Alasan Memilih Rumah Type 36

Sebelum memutuskan untuk memilih membangun rumah type 36, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu tentang kelebihan tipe rumah ini.

Adapun keuntungan yang akan kamu dapat adalah:

  1. Bujet yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Kamu bisa membangun rumah tipe 36 dengan bujet di bawah Rp100 juta dengan kualitas material standar sampai menengah.
  2. Cocok untuk keluarga kecil; apalagi yang berencana untuk memiliki 1-2 orang anak saja.
  3. Lebih mudah dijual karena banyak orang yang berminat dengan tipe rumah ini.
  4. Lebih mudah dibersihkan dan dirawat, sebab ukurannya tidak terlalu besar.
  5. Nilai investasi tinggi karena harga properti terus naik.

Harga Borongan Rumah Type 36

Harga borongan untuk rumah tipe 36 bisa dibilang lebih terjangkau dibanding tipe rumah yang ukurannya lebih besar.

Selain karena luasnya, harga borongannya juga ditentukan berdasarkan pemilihan material yang digunakan untuk pembangunan.

Semakin bagus kualitas materialnya, tentu biaya pembangunannya juga pasti jadi lebih mahal.

Pihak pemborong atau kontraktor nantinya akan menyesuaikan harga dengan bujet yang kamu miliki dengan memberikan RAB.

Berikut contoh RAB rumah tipe 36 (2 lantai) dengan sistem borongan:

No.Uraian PekerjaanHarga
A.Pekerjaan Persiapan
1Pekerjaan bongkaranRp2.000.000
2Listrik kerjaRp600.000
B.Pekerjaan Tanah & Pondasi
1Urugan tanahRp360.000
2Anti rayap tanahRp2.940.000
3Galian tanahRp1.440.000
4Urugan pasir bawahRp650.000
5Pondasi setempatRp7.500.000
C.Pekerjaan Struktur Atas
1Sloof tambahan 15/20Rp5.000.000
2Dak keratonRp22.540.000
3Kolom struktur 20/30Rp17.500.000
4Balok ring 15/20Rp5.000.000
5Waterproofing kamar mandiRp950.000
6Waterproofing terasRp418.000
D.Pekerjaan Langit-Langit
Lantai Bawah
1Rangka hollow 2/4Rp7.600.000
2Langit-langit gypsumRp3.920.000
Lantai Atas
1Rangka hollow 2/4Rp7.600.000
2Langit-langit gypsumRp3.200.000
E.Pasangan Lantai
1Keramik 40×40 (lantai 1&2)Rp19.440.000
2Kamar mandi lantai bawahRp630.000
3.Kamar mandi lantai atasRp495.000
F.Pekerjaan Keramik Dinding
1Kamar mandi lantai bawahRp1.260.000
2Kamar mandi lantai atasRp1.260.000

Tabel di atas sebatas perkiraan RAB untuk rumah tipe 36. Sebab setiap pemborong pasti menawarkan harga yang bervariatif. 

Meski demikian, rentang harga yang dipatok untuk sistem borongan biasanya berkisar antara Rp2.250.000 – Rp3.500.000 per meter persegi.

Ingat, semakin tinggi harganya, maka semakin bagus kualitasnya.

Misalnya kamu memilih kualitas material rata-rata dan mendapat harga Rp2.750.000 per meter, maka biaya pembangunannya adalah 36 x Rp2.750.000 = Rp99.000.000.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *