Dinamikabengkulu.com | Bengkulu_Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mengungkap penyebab bayi 28 hari yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, mengungkapkan, bayi tersebut meninggal dunia saat berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Yunus Kota Bengkulu.
Kata dia, awalnya bayi tersebut dibawa oleh sang ibu ke puskesmas pada malam hari karena bayi terus menangis dan tidak ingin menyusu dengan wajah sudah pucat.
Namun karena kondisi bayi yang sudah tak memungkinkan, kata dia, pihak puskesmas merujuk sang bayi ke rumah sakit yang lebih besar.
Atas permintaan puskesmas, bayi tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara, namun kondisi bayi malang terus menurun sehingga langsung dirujuk ke RSUD M. Yunus.
“Saat tiba di RSUD M. Yunis, kondisi bayi sesak napas sehingga dilakukan tes PCR dan positif Covid-19,” ucap Hermawan Antoni menerangkan, Jumat 12 Agustus 2022.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Oktomi Harlena, menyebutkan, sebelumnya pihak keluarga telah melakukan pemeriksaan tes usap namun hasilnya adalah negatif.
Sehingga, pihaknya tak mengetahui bayi malang tersebut terpapar Covid-19 menyimpulkan kemungkinan terpapar di RS Bhayangkara atau RSUD M. Yunus.
“Sebab saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, keluarga bayi tersebut negatif Covid-19 dan kita tidak tahu apakah dari rumah sakit atau dari mana,” ucap Oktomi Harlena dikutip dari Antara.
Sebelumnya kasus bayi positif Covid-19 juga pernah terjadi di Bengkulu pada akhir Januari 2022.
Bayi tersebut lahir tak menangis, bernapas cepat, dan mengalami sesak napas sehingga pihak rumah sakit langsung mengambil tindakan dengan memasukkannya ke inkubator.
Bayi tersebut diduga mengidap pneumonia atau infeksi paru-paru akibat virus. Saat menjalani tes usap, bayi tersebut dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di ruangan isolasi.***