Dinamikabengkulu.com | Religi_Jelang ajal menjemput, ada beberapa tanda kematian yang biasa muncul.
Tanda kematian ini kerap tak disadari seseorang yang akan meninggal dunia.
Sementara anggota keluarga yang biasanya akan merasakan tanda kematian itu.
Menjelang kematian terdapat tanda-tanda fisik dan mental yang umumnya terjadi.
Tanda-tanda itu umumnya muncul pada kematian alami, seperti karena alasan sakit atau usia lanjut.
Kematian karena kecelakaan atau bunuh diri tidak memiliki tanda-tanda fisik yang dapat dibaca.
Islam sendiri juga membeberkan beberapa tanda kematian yang biasa dirasakan umat Muslim.
100 hari terakhir ternyata tanda kematian dari bentuk fisik maupun sikap.
Allah SWT memang merahasiakan waktu kematian seseorang.
Namun Allah memberikan tanda-tanda tentang kematian.
Apa saja tanda kematian itu?
Menjelang kematian terdapat tanda-tanda fisik dan mental yang umumnya sering terjadi. Berikut ini merupakan tanda jelang kematian menjemput yang sering terjadi.
Tanda-tanda kematian itu umumnya terjadi pada kematian alami, seperti karena alasan sakit atau usia lanjut.
Jika kematian itu terjadi karena faktor seperti bunuh diri atau kecelakaan, maka tanda kematian ini pun tidak tampak karena bukan peristiwa alami.
Tanda Jelang Kematian yang Sering Terjadi
Dikutip dari Healtline, berikut ini beberapa tanda-tanda menjelang kematian alami yang umum terjadi dan dialami oleh manusia.
1. Tidur Lebih Banyak
Beberapa bulan sebelum kematian alami, orang akan mengalami tidur lebih banyak dari biasanya.
Hal ini terjadi lantaran, saat mendekati kematian, metabolisme tubuh akan turun, tanpa pasokan energi alami yang stabil, kelelahan mudah terjadi.
Dalam menghadapinya, disarankan untuk membiarkan mereka tidur dan bantu menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat.
2. Mengurangi makan dan minum
Ketika ajal hampir tiba, kebutuhan energi semakin berkurang seiring bertambahnya usia.
Kecenderungan itu terjadi karena merasa tidak membutuhkan banyak energi untuk melakukan banyak tugas sehari-hari, sehingga semangat makanan dan minuman berkurang.
Bahkan, ketika dihadapkan dengan menu atau masakan yang tiap hari disukai, orang sekarat serasa tidak ingin memakannya.
Dalam menghadapinya, disarankan untuk membiarkan mereka makan saat lapar, waktu di mana mereka menginginkannya.
Selain itu, sering-sering tawari mereka makan dan minum karena menghidrasi tubuh itu penting, sehingga baiknya selalu tawarkan mereka minuman segar.
Ketika mereka cukup lama tidak minat minum sama sekali, Anda dapat menepuk-nepuk ringan bibir mereka dengan sapu tangan basah atau dingin, hal itu agar kulit halus di sekitar bibir mereka tetap lembab.
3. Menarik diri dari orang-orang
Nah, ini sering terjadi. Orang yang sakit keras perlahan-lahan menarik diri dari aktivitas sosial dan orang-orang di lingkungannya.
Hal itu sebenarnya alami ketika terjadi perubahan energi serta keinginan untuk menjaga hari-hari terakhir mereka.
Dalam menghadapinya, Anda tidak perlu tersinggung dengan sikap yang demikian. Sebab, belum tentu itu cerminan bagaimana perasaan mereka tentang Anda.
Beberapa orang tidak ingin membiarkan orang lain melihat mereka sekarat, jadi mereka mungkin mengisolasi diri pada hari-hari terakhir mereka. Berkunjunglah saat mereka merasa nyaman.
Jelang kematian, orang yang sekarat umumnya mengalami penurunan tekanan darah. Saat tekanan darah rendah, ginjal juga akan berhenti bekerja.
Anda mungkin melihat urin yang berwarna sawo matang, cokelat, atau merah kecokelatan.
Selain itu, perubahan pernapasan menjadi lebih jelas, detak jantung juga menjadi tidak teratur dan sulit dideteksi.
5. Perubahan pada kotoran
Tanda kematian lain adalah, kuantitas kencing dan buang air besar orang sekarat lebih sedikit dan tidak teratur dikarenakan orang yang menjelang kematian sedikit makan dan minum.
Hal ini karena, semakin mereka sedikit makan dan minum, mungkin mereka lebih jarang buang air kecil dan besar.
Kondisi tersebut adalah proses alami, jadi jangan khawatir jika menjelang kematian orang berhenti buang air besar dan kecil. Perubahan warna urine juga normal.
6. Suhu tubuh turun
Tanda kematian selanjutnya adalah ketika sirkulasi darah orang sekarat menuju organ vital turun di hari-hari terakhir menjelang kematian, itu berarti sirkulasi darah di bagian tubuh seperti tangan, kaki, menjadi sangat berkurang.
Kondisi itu bisa menyebabkan kulit dan anggota badan terasa dingin saat disentuh. Kulit mungkin tampak pucat juga.
Akhirnya, sirkulasi yang berkurang dapat menyebabkan kulit tampak berbintik-bintik warna biru-ungu.
7. Otot melemah
Menjelang kematian, otot seseorang bisa menjadi sangat lemah. Bahkan mengangkat cangkir pun terasa berat.
Untuk orang terdekat yang merawat, disarankan untuk meletakkan barang-barang yang dibutuhkan lebih dekat untuk dijangkau.
8. Muncul masalah pernapasan
Tanda kematian lain jelang tutup usia adalah soal pernapasan. Napasnya akan naik-turun.
Bisa juga tiba-tiba terengah-engah atau mengalami jeda waktu yang lama di antar helaan napas.
Beberapa obat pereda nyeri dapat membuat pernapasan lebih mudah, jadi disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk meredakan gangguan pernapasan.
9. Lebih kebingungan
Tanda kematian lain adalah seorang tersebut bisa jadi kebigungan.
Beberapa orang yang menghadapi kematian mungkin menjadi sering gelisah dan agresif, jika mereka tidak tahu di mana mereka berada atau apa yang terjadi.
Untuk kerabat yang merawat mereka, perlu tetap tenang dengan perlahan menjelaskan kepada mereka.
Orang yang nenghadapi kematian masih memiliki otak yang bekerja, bahkan jika mereka terlihat seperti sedang tidur.
10. Penyakit
Intensitas rasa sakit kemungkinan akan meningkat ketika seseorang semakin dekat dengan kematian, tidak jarang seseorang menunjukkan tanda-tanda yang terlihat bahwa mereka kesakitan.
Tanda-tanda ini termasuk meringis, mengerang mengerutkan dahi, sebagian besar rasa sakit dapat diobati, tetapi kondisi itu mungkin saja mengharuskan orang untuk berada di rumah sakit atau fasilitas perawatan.
11. Halusinasi
Mengutip Healthline, orang menjelang kematian sering kali seperti berhalusinasi melihat kerabat yang telah lama meninggal.
Kondisi ini sering kali diceritakan oleh orang-orang yang memiliki pengalaman merawat kerabat yang tengah menghadapi kematian.
Halusinasi dan penglihatan tentang suatu tempat atau orang lain yang masih hidup juga tidak jarang terjadi.
Meskipun mungkin menjengkelkan, untuk menanggapi halusinasi itu jangan mencoba mengoreksi perkataan orang tersebut.
Itulah tanda kematian yang sering muncul dan dialami oleh seseorang, tanda yang membuat kita harus paham dan wajib dikenali agar bisa memahami sekitar.