Dinamikabengkulu.com | Jakarta_Jelang seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2022, fakta miris diungkap Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Ternyata masih terdapat 43.804 guru lulus PPPK 2021 yang belum bisa menikmati status sebagai aparatur sipil negara (ASN), padahal ini sudah akhir September.
Pelaksana tugas (Plt.) Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengungkapkan pelamar yang lulus PPPK guru tahun lalu sebanyak 293.860.
Terdapat 249.468 atau 85 persen guru telah proses cetak SK pengangkatan.
Namun, masih ada 43.804 guru yang belum diangkat pemda.
Dari jumlah tersebut 35.068 atau 12 persen dari total guru lulus seleksi 2021 sudah terbit NIP PPPK, tetapi masih menunggu SK diterbitkan pemda.
Melansir berbagai sumber, sebanyak 8.736 guru masih dalam proses verifikasi validasi berkas untuk penerbitan NIP PPPK.
“Yang belum diangkat PPPK angkanya masih cukup besar. Kami memohon dukungan para kepala daerah untuk segera mengangkat guru-guru lulus PPPK 2021,” pinta Nunuk, Minggu 25 September 2022.
Dia juga menyebutkan sebanyak 588 guru yang lulus PPPK 2021 tahap 1 dan 2 tidak bisa diangkat menjadi ASN.
Sebab, berkasnya tidak lengkap, mengundurkan diri, dan tidak memenuhi syarat.
Merespons hal tersebut Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih memprediksikan kondisi tersebut akan dirasakan juga oleh mereka.
Dia melihat tanda-tanda itu sudah kelihatan dari panjangnya proses pembahasan seleksi PPPK 2022.
“Ini pemerintah rakor terus, tetapi jadwal dibukanya seleksi PPPK 2022 saja masih abu-abu,” kata Heti
Dia melanjutkan jika hasil seleksi PPPK 2021 masih ada 43 ribuan guru yang belum diangkat, kemungkinan besar rekrutmen CASN 2022 lebih parah lagi.
Alasannya, karena pemda sudah punya pengalaman buruk pada seleksi 2021.
“PPPK 2021 pemda belum paham nih karena menganggap semuanya ditanggung pusat,” ujar Heti.
Sekarang, ujarnya pemda sudah tahu seluk-beluk PPPK, makanya usulan formasi tahun ini hanya 319 ribu. Jauh berbeda dengan usulan PPPK 2021 sekitar 500 ribu lebih.
Dari fakta-fakta tersebut, Heti pesimistis seleksi PPPK 2022 akan jauh lebih baik dari tahun lalu.
Dia malah menduga akan banyak guru lulus PG menangis karena tidak terakomodasi tahun ini.
“Yang sudah ada formasi pun belum tentu dapat NIP PPPK dan SK tahun depan, karena semua tergantung pemda. Kalau ada dana ya, mulus-mulus saja pengangkatannya,” terangnya.
Heti pun mengimbau agar guru lulus PG menyiapkan mental sejak sekarang.
Jangan terlalu bergembira karena merasa sudah terakomodasi dalam formasi PPPK 2022.
Ingat lagi lulusan PPPK 2021 yang 43 ribuan guru nasibnya menggantung.
“Nasib 193.953 guru lulus PG belum aman,” pungkas Heti Kustrianingsih.***