Dinamikabengkulu.com | Info_Hampir seluruh masyarakat di dunia saat ini telah menggunakan teknologi informasi.
Dan tak sedikit masyarakt pengguna teknologi informasi memiliki kemampuan lebih dari masyarakat umumnya.
Pesatnya perkembangan dunia teknologi informasi justru banyak juga yang menyalahgunakannya.
Beberapa waktu lalu Indonesia dihebohkan dengan seorang hacker yang mengklaim bernama anonim Bjorka.
Hacker Bjorka mengaku telah berhasil mencuri data dan informasi pribadi masyarakat Indonesia.
Sontak hal ini membuat khawatir masyarakat karena datanya bisa saja disalahgunakan.
Tindakan Bjorka ini salah satu aksi social engineering.
Social engineering merupakan ancaman siber yang harus kita waspadai.
Lalu apakah sosial engeenring itu sebenarnya?
Social engineering adalah tindakan seseorang yang memanipulasi seseorang dengan memanfaatkan kesalahannya untuk memberikan informasi dan data yang rahasia atau bersifat pribadi.
Pengguna internet atau ponsel yang terhubunga ke internet terkadang tanpa disadari sudah mengalami sosial engineering.
Data yang sudah dicuri oleh seseorang tersebut kemudian dimanipulasi untuk melakukan tindakan kejahatan di dunia siber.
Misalkan melakukan penipuan hingga melakukan transaksi keuangan tanpa diketahui pemilik rekening orang tersebut.
Pelaku social enginering biasanya menghubungi korban. Bisa melalui telpon, email, media sosial dan berbagai macam cara lainnya.
Pelaku juga biasanya menggunakan nomor telpon yang mudah dikenali misalkan nama sebuah instansi atau bank.
Hal ini dilakukannya agar korban menganggapnya orang yang valid dan memberikan kode verifikasinya.
Bila hal ini sampai terjadi maka, seseorang tersebut akan menjadi korban penipuan menggunakan modus social engineering.
BRI Khawatir Masyarakat Jadi Korban
Penipuan modus yang dilakukan dengan modus social engineering ini tak sedikit yang sudah menjadi korbannya.
Apalagi masyarakat yang tidak memahami teknologi informasi dan kurang mendapatkan informasi.
BRI salah satu bank milik pemerintah mencoba untuk mengedukasi masyarakat agar tak menjadi korban social engineering.
Hal ini dilakukan oleh BRI Cabang Pembantu Manggar.
“Kami selalu memviralkan dan mengedukasi masyarakat mengenai Soceng (social engineering) ini, mengingat hal ini kekhawatiran pihak BRI,” kata Pemimpin Bank Rakyat Indonesis ( BRI) Cabang Pembantu Manggar, Muhammad Syahrial, , Selasa (27/9/2022).
Dia juga mengimbau, khususnya masyarakat Belitung Timur, agar kerahasiaan datanya dijaga.
Seperti PIN, user name, password, OTP, CVV/CVC, dan m-Token, agar tidak diberitahukan kepada pihak mana pun, termasuk petugas BRI.
Selain itu, selalu waspada terhadap setiap email, WhatsaApp, telepon, alamat web/tautan dan akun yang mengatasnamakan BRI, serta pastikan hanya menghubungi kontak BRI 14017/1500017, Sabrina 08-12-12-14017, atau akun resmi sosial media BRI resmi.
“Terkhusus untuk nasabah kami di BRI, jangan mudah tertipu jika diberi hadiah uang, mobil atau lainnya. Jika kedapatan seperti itu, silakan datang ke kantor BRI cabang terdekat dan hubungi call center kami terbuka 24 jam,” kata Syahrial.
BRI KCP Manggar sendiri sudah berupaya keras agar setiap customer service serta semua staf dan pegawai menginfokan ini kepada setiap nasabah yang datang ke kantor hingga ke keluarga-keluarga terdekat.
Tips Mencegah Penipuan :
- Jangan pernah memberikan data kepada orang lain untuk transaksi seperti PIN, user name, password, kode OTP, CVV/CVC, nomor, dan expired date kartu ATM kepada siapapun.
- Hiraukan SMS, email, telepon, dan whatsapp yang mengatasnamakan BRI jika diminta PIN, user name, password, kode OTP, CVV/CVC, nomor, dan expired date kartu ATM ataupun tautan yang diberi oleh pihak tidak dikenal.
- Berhati-hatilah dan hiraukan jika mendapat kode OTP tanpa melakukan transaksi apapun.
- Jangan pernah memposting tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, nomor NIK, foto KTP, dan lainnya di sosial media.
- BRI tidak pernah melakukan pengkinian data nasabah melalui SMS atau email dan BRI-info satu-satunya media informasi promo.
- Bila mendapat aktivitas ataupun tautan yang mencurigakan serta mengatasnamakan BRI, harap lapor ke contact center BRI 14017/1500017 atau callbri@bri.co.id