Dinamikabengkulu.com | Religi_Detik-detik kelahiran Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم (shollallohu ‘alaihi wasallam) bukan peristiwa biasa. Alam semesta bersuka cita, semua penduduk langit dan bidadari Surga ikut bergembira.
Hanya Iblis yang menangis keras ketika Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam terlahir ke dunia. Demikian kata Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah.
Pancaran cahaya yang keluar dari langit Mekkah menjadi saksi kelahiran manusia agung pemimpin para Nabi pada malam yang tenang Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (570 Masehi). Sebuah peristiwa agung yang dinanti-nanti para Malaikat telah tiba.
Malam ini kita berada pada malam 12 Rabiul Awal 1444 Hijriyah bertepatan 7 Oktober 2022, malam kelahiran Baginda Nabi yang mulia. Sebagai bentuk cinta dan kegembiraan, berikut kami ceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW yang sangat menakjubkan. Semoga kisah ini menambah mahabbah dan keimanan kita kepada Beliau dan segenap keluarga dan sahabat mulia.
Peristiwa Saat Nabi dalam Kandungan
Syaikh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Al Ibriz Al Dani, fi Maulidi Sayyidina Muhammad (Maulid Ibriz) menceritakan peristiwa yang dialami Sayyidah Aminah ketika mengandung manusia mulia Nabi Muhammad SAW.
Bulan Pertama Mengandung (Rajab)
Berkata Sayyidah Aminah ibunda Nabi: “Ketika aku mengandung Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam, di awal masa kehamilanku, yaitu bulan Rajab. Pada suatu malam ketika aku dalam kenikmatan tidur, tiba-tiba masuk seorang laki-laki yang sangat elok parasnya, wangi aromanya, dan tampak sekali pancaran cahayanya. Dia berkata: “Marhaban Bika Yaa Muhammad (selamat datang untukmu Wahai Muhammad).
Aku bertanya: “Siapa engkau?” Laki-laki itu menjawab: “Aku Adam, ayah sekalian manusia Apa yang engkau inginkan?” “Aku ingin membawa kabar gembira. Bahagialah engkau wahai Aminah, engkau sedang mengandung Sayyidil Basyar (pemimpin manusia).
Bulan Kedua Mengandung (Sya’ban)
Pada bulan kedua datang seorang laki-laki seraya berkata: “Assalamu’alaika Yaa Rasulallah (salam untukmu wahai utusan Allah). Aku bertanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab: “Aku Tsits.” Apa yang engkau inginkan? “Aku ingin menggembirakanmu, bergembiralah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibut Ta’wil wal Hadits (pemilik Takwil dan Hadis).”
Bulan Ketiga Mengandung (Ramadhan)
Pada bulan ketiga datang seorang laki-laki berkata: “Assalamu’alaika Yaa Nabiyallah (Salam untukmu wahai Nabi Allah). Aku bertanya: “Siapa engkau?” Ia menjawab: “Aku Idris.” Apa yang engkau inginkan? “Gembiralah engkau Yaa Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyir Ro-iis (Nabi Pemimpin).”
Bulan Keempat Mengandung (Syawal)
Pada bulan keempat datang seorang laki-laki berkata: “Assalamu’alaika Yaa Habiballah (salam untukmu wahai Kekasih Allah).” Aku bertanya, Siapa engkau? Laki-laki itu menjawab: “Aku Nuh, Apa yang engkau inginkan? “Bahagialah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibun Nashri wal Futuh (pemilik pertolongan dan kemenangan).”
Bulan Kelima Mengandung (Dzulqa’dah)
Pada bulan kelima datang seorang laki-laki berkata: “Assalamu’alaika Yaa Shafwatallah (salam untukmu wahai Sahabat Karib Allah)”. Aku bertanya: Siapa engkau?” Ia menjawab: “Aku Hud.” Apa yang engkau inginkan? “Bergembiralah wahai ibu Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibusy Syafa’ah fil yawmil Masyhud (pemilik Syafa’at di Hari Kiamat)”.
Bulan Keenam Mengandung (Dzulhijjah)
Pada bulan keenam datang seorang laki-laki berkata: “Assalamu’alaika Yaa Rohmatallah (salam untukmu wahai kasih sayang Allah)”. Aku bertanya, Siapa engkau? Ia menjawab, “Aku Ibrohim Al-Kholil”. Apa yang engkau inginkan? “Bahagialah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Jalil (Nabi yang Agung).”
Bulan Ketujuh Mengandung (Muharram)
Pada bulan ketujuh datang seorang laki-laki berkata: “Assalamu’alaika Yaa Manikhtaarohullah” (Salam untukmu wahai orang yang telah dipilih Allah)”. Aku bertanya: “Siapa engkau?” Ia menjawab: “Aku Ismail Adz-Dzabih (yang disembelih)” Apa yang engkau inginkan? “Gembiralah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Malih (Nabi yang Elok).”
Bulan Kedelapan Mengandung (Shafar)
Pada bulan kedelapan datang seorang laki-laki berkata: “Assalamu’alaika Yaa Khirotallah (salam untukmu wahai pilihan Allah)”. Aku bertanya: “Siapa engkau?” Ia menjawab: “Aku Musa putra Imran.” Apa yang engkau inginkan?” “Kabar gembira Yaa Aminah, engkau sedang mengandung “Man Yunzalu ‘alaihil Qur’an (Orang yang akan diuturunkan padanya Al-Qur’an).”
Bulan Kesembilan Mengandung (Rabiul Awal)
Pada bulan kesembilan yakni bulan Rabi’ul Awwal, datang seorang laki-laki berkata: “Assalamu’alaika Yaa Rasulullah” (Salam untukmu wahai utusan Allah)”. Aku bertanya, “Siapa engkau?” Ia menjawab: “Aku Isa putra Maryam.” Apa yang engkau inginkan? “Gembiralah engkau Yaa Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Mukarrom wa Rosulil Mu’azhom (Nabi yang dimuliakan dan Rasul yang diagungkan).”
Detik-detik Kelahiran Rasulullah SAW
Rabiul Awal, bulan ke-9 kehamilan Sayyidah Aminah merupakan momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Menjelang kelahiran Beliau semakin dekat, Allah melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam 12 Rabiul Awal. Berikut kisahnya diceritakan Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami dalam kitabnya Anni’matul-Kubro ‘Alal Alam.
Malam ke-1 Rabiul Awal
Malam pertama Rabiul Awal ibunda Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Malam ke-2 Rabiul Awal
Pada malam kedua datang seruan berita gembira kepada Sayyidah Aminah yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah Ta’ala.
Malam ke-3 Rabiul Awal
Malam ketiga datang seruan memanggil: “Wahai Aminah, sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rasulullah SAW yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah.
Malam ke-4 Rabiul Awal
Pada malam keempat Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para Malaikat dengan jelas.
Malam ke-5 Rabiul Awal
Pada malam kelima Sayyidah Aminah bermimpi bertemu dengan Nabi Alloh Ibrahim ‘alaihissalam.
Malam ke-6 Rabiul Awal
Pada malam keenam Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad SAW memenuhi alam semesta.
Malam ke-7 Rabiul Awal
Pada malam ketujuh Sayyidah Aminah melihat para Malaikat silih berganti berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.
Malam ke-8 Rabiul Awal
Pada malam ke delapan Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil di mana-mana, suara tersebut terdengar jelas mengumandangkan: “Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi Agung, kekasih Allah pencipta Alam Semesta.”
Malam ke-9 Rabiul Awal
Pada malam ke sembilan Allah mencurahkan rahmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.
Malam ke-10 Rabiul Awal
Pada malam ke sepuluh Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Malam ke-11 Rabiul Awal
Pada malam ke sebelas Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad SAW.
Malam ke-12 Rabiul Awal
Tibalah kelahiran Nabi Muhammad SAW tepatnya tanggal 12 Robiul Awal di sepertiga malam yang tenag. Malam itu langit dalam keadaan cerah tanpa mendung sedikitpun. Saat itu Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad SAW) sedang bermunajat kepada Allah di sekitar Ka’bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.
Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang masing-masing sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.
Wanita pertama datang dan berkata: “Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang Agung, junjungan Semesta Alam. Beliaulah Nabi Muhammad SAW. Kenalilah aku, bahwa aku adalah Hawa istri Nabi Allah Adam, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahkan Allah untuk menemanimu.”
Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira: “Aku adalah istri Nabi Allah Ibrahim yang diperintahkan Allah untuk menemanimu. Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga: “Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Allah untuk menemanimu. Datanglah wanita ke empat: “Aku adalah Maryam, ibunda Isa datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rasulullah.”
Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad SAW yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Allah dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.
Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya.
Detik berikutnya Allah memerintahkan kepada Malaikat Ridwan agar memerintahkan seluruh bidadari Surga berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian surga yang harum semerbak ke segala penjuru. Lalu beribu-ribu bidadari itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridwan, terlihat wajah bidadari-bidadari itu gembira.
Kemudian Allah memanggil: “Hai Jibril! serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rasul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW.
“Hai Jibril, perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridwan untuk membuka pintu-pintu sorga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad SAW.
“Hai Jibril, bawalah beribu-ribu Malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad SAW telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruz-Zaman.”
Dan turunlah semua Malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan Malaikat. Sayyidah Aminah melihat Malaikat itu berdatangan membawa kayu-kayu gaharu yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya.
Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad SAW bersujud kepada Allah seraya mengucapkan: “Allahu Akbar, Allahu Akbar wal-Hamdulillaahi Katsiro, Wasubhanallaahi Bukrotan wa Ashiila.”
Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh Sholawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda-beda dengan cara yang bermacam-macam pula.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Artinya: “Tidaklah Kami mengutus Engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh Alam.” (QS Al-Anbiya ayat 107)
Cerita Rasulullah SAW tentang Diri Beliau
Dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, Rasulullah SAW bercerita tentang dirinya. Ibnu Ishaq berkata bahwa Tsaur bin Yazid berkata kepadaku dari sebagian orang berilmu dan aku kira dari Khalid bin Ma’dan Al-Kalaiyyu, bahwa beberapa sahabat berkata kepada Rasulullah: “Ceritakan kepada kami tentang dirimu, wahai Rasulullah.”
Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Ya. Aku adalah doa ayahku Ibrahim, dan berita gembira saudaraku Isa bin Maryam. Ketika ibuku mengandungku, ia melihat sinar keluar dari perutnya, dan karena sinar itu istana-istana Syam menjadi bercahaya. Aku disusui di Bani Sa’ad bin Bakr. Ketika aku bersama saudaraku di belakang rumah sedang menggembalakan kambing, tiba-tiba dua orang berpakaian putih datang kepadaku dengan membawa baskom dari emas yang penuh berisi salju. Kedua orang tersebut mengambilku lalu membelah perutku, mengeluarkan hatiku, membelahnya, mengeluarkan gumpalan hitam dari hatiku, dan membuangnya.
Setelah itu, keduanya mencuci hatiku dan perutku dengan salju yang telah dibersihkan. Salah seorang dari keduanya berkata kepada sahabat satunya, Timbanglah dia dengan sepuluh orang dari umatnya.’ Dia menimbangku dengan sepuluh orang umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka. Orang pertama berkata, ‘Timbanglah dia dengan seratus orang dari umatnya.’ Orang kedua menimbangku dengan seratus orang dari umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka. Orang pertama berkata lagi, ‘Timbanglah dia dengan seribu orang dari umatnya.’ Orang kedua menimbangku dengan seribu orang dan umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka.’ Orang pertama berkata, ‘Biarkan dia. Demi Allah, seandainya engkau menimbangnya dengan seluruh umatnya, ia lebih berat daripada mereka’.” Masya Allah!
Beliau shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
دَعْوَةِ أَبِي إِبْرَاهِيمَ وَبِشَارَةِ عِيسَى قَوْمَهُ، وَرُؤْيَا أُمِّي الَّتِي رَأَتْ كَأَنَّهُ خَرَجَ مِنْهَا نُورٌ أَضَاءَتْ لَهُ قُصُورُ الشَّامِ
Artinya: “Aku adalah doanya kakekku Ibrahim, kebar gembira yang dikabarkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya, dan mimpi ibuku yang ia lihat, seakan-akan keluar darinya cahaya yang menyinari istana-istana negeri Syam.” (HR Ahmad 17163, shahih)
Demikian kisah kelahiran Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم (shollallohu ‘alaihi wasallam). Semoga kisah ini membuat kita semakin cinta dan meneladani beliau, manusia dengan puncak keteladanan yang sempurna.