Dinamikabengkulu.com | Lebong_PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan stok pupuk subsidi tahun 2022 telah tersedia di gudang-gudang di berbagai daerah. Pupuk Indonesia juga terus mengoptimalkan pengawasan agar pupuk subsidi dapat diterima oleh petani yang berhak sesuai alokasi pemerintah.
Jelang pelaksanaan Masa Tanam MT1, isu terkait pupuk bersubsidi menjadi sangat sensitif, apalagi sejumlah isu beredar tentang kelangkaan pupuk yang sangat menjadikan kebutuhan para petani.
Menanggapi hal tersebut Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen bersama wakil ketua dan ketua Komisi langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko pengecer pupuk di sejumlah wilayah Kecamatan di Kabupaten Lebong.
Menurut Carles, yang juga didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Lebong dan Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan , sidak ini dia lakukan menyusul adanya laporan warga bahwa ada ketidakberesan distribusi pupuk di wilayahnya.
“Menjelang musim tanam MT1, sejumlah warga mengadu kepada saya, bahwa saat ini tengah terjadi permainan distribusi pupuk bersubsidi,” terangnya dihadapan sejumlah awak media, Selasa (01/11/2022).
Permainan tersebut menurutnya diduga berupa penyalagunaan wewenang oleh oknum distributor yang saat ini belum kita ketahui identitasnya.
“Untuk itulah kami mau ngecek kebenaran info tersebut, kami akan telusuri dulu dari tingkat pengecer,” ujarnya saat berada di salah satu toko pengecer.
Pada sidak hari ini, Carles mengunjungi Gudang Distributor dan beberapa toko pengecer dan , pihaknya menyatakan stok pupuk bersubsidi masih aman terkendali.
Kendati stok masih aman, kata Carles, pihaknya akan tetap mengejar oknum yang dilaporkan masyarakat tersebut.
Sebab, jika hal itu tidak dilakukan, maka rantai distribusi akan terkendala. ”Saya akan mengusulkan kepada Bupati agar oknum tersebut dicoret segera,” tegas Carles.
Tidak hanya soal distribusi saja, Carles juga menyoroti penggunaan Kartu Tani. Menurut pengamatannya, sampai saat ini sebagian besar petani belum memaksimalkan layanan tersebut.
“Sebab, karakter sebagian petani Lebong cenderung masih suka dengan hal-hal yang praktis. Dan tidak terlalu suka dengan administrasi-administrasi yang berbelit,” ujar dia.
“Selain memastikan kesiapan stok, kami juga terus memperkuat pengawasan dalam pendistribusiannya,” kata Carles.
Selanjutnya, untuk memastikan tepat jenis, jumlah, waktu, dan tempat, Carles memastikan ketersediaan stok pupuk subsidi di tingkat distributor dan kios resmi sesuai alokasi dari pemerintah daerah setempat. Sedangkan untuk tepat harga, Carles memastikan pupuk subsidi dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat kios resmi.
HET pupuk subsidi ini ditetapkan dengan asumsi bahwa petani menebus secara langsung di kios resmi, membeli secara utuh per sak (tidak eceran), dan membayar lunas atau tunai.
“HET ini tercantum di setiap kios-kios resmi, dan kami telah menegaskan kepada kios resmi untuk wajib menjual sesuai HET,” ujar Carles.
Ketua DPRD Carles Ronsen mengintruksikan kepada pihak terkait untuk selalu mengawasi jangan sampai petani tidak mendapatkan pupuk. Sesuai bentuk pengawasan pupuk prinsip 6 tepat, yaitu tepat mutu, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat jenis, dan tepat harga.
“Selain memastikan kesiapan stok, agar terus memperkuat pengawasan dalam pendistribusiannya,” kata Ketua Carles.
Sementara petani yang belum masuk dalam kelompok tani yang menjadi kendala. Harapannya begitu ada informasi seperti itu, pastikan petani itu masuk ke kelompak tani atau tidak.
“Kita sudah minta pertanian menerjunkan timnya agar tetap pantau ketersediaan pupuk dan MT1,” demikian Carles.
Sementara itu, Plt Kadis Pertanian dan Perikanan Lebong, Hedi Parindo menambahkan, distributor hanya menyalurkan pupuk bersubsidi ke pengecer sesuai kebutuhan pupuk setiap kelompok tani yang tertuang dalam rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK).
Masing-masing gabungan kelompok tani (gapoktan) wajib membuat RDKK berdasar luas areal persawahan setiap petani.
Plt kadis pertanian Hedi Perindo menyatakan bahwa stok pupuk subsidi pada awal tahun 2022 dengan Rinciannya, pupuk Urea 1, 481.00, SP-36 175.00, ZA 122.00, Phonska 1,337.00 dan Organik 191.00. untuk di bulan Oktober ini Stok Pupuk subsidi meningkat Urea 2,101.00, SP-36 42.00, ZA 5.00, Phonska 1,587.00 dan Organik 35.00. itu bearti kesediaan pupuk mencukupi untuk kebutuhan persiapan MT1 ini.
“Kami saat ini tengah gencar meningkatkan koordinasi dengan Agen kios pengecer, agar stok pupuk subsidi di gudang-gudang dapat segera tersalurkan sesuai realokasi yang dibutuhkan,” ujar Hedi
“Kita sudah antisipasi dari awal apa yang perlu disiapkan. Mulai dari menyiapkan SK realokasi kuota pupuk subsidi dan nonsubsidi. Insya Allah MT1 tahun ini tidak ada kendala,” tutup Hedi.
Sementara itu, salah satu distributor resmi pupuk bersubsidi di Kabupaten Lebong, memastikan bahwa hingga saat ini stok pupuk bersubsidi tersebut masih terpantau aman terkendali.
Untuk itu, pihaknya ingin memberitahu kepada masyarakat agar tidak was-was dengan adanya isu kelangkaan pupuk bersubsidi di Lebong.[April W/Adv]